
Sewaktu Al-Qur'an diturunkan pada kira-kira 14 setengah abad yang lalu, di dunia sudah terdapat banyak agama dan banyak kitab yang dianggap suci oleh pengikut-pengikutnya. Disekitar negara Arab terdapat orang-orang yang percaya pada kitab perjanjian lama dan kitab perjanjian baru. banyaklah orang-orang Arab menjadi kristen atau condong kearah agama kristen. Diantara orang-orang Arab ada juga yang memeluk Yahudi. Diantara mereka yang memeluk agama Yahudi adalah penduduk Madinah sendiri, sepertin Ka’ab bin Asyraf seorang kepala suku di Madinah dan sekaligus musuh Islam, di Mekah sendiri disamping budak-budak yang beragama kristen. Waraqah bin Naufal paman dari Khadijah, istri pertama dari Nabi Muhammad SAW juga pemeluk agama kristen. Ia faham bahasa Ibrani dan menterjemahkan kitab Injil dari bahasa Ibrani ke bahasa Arab.
Di sebelah ujung lain dari negeri Arab, hidup orang-orang Persia yang juga mempercayai seorang nabi dan sebuah Kitab Suci. Sekalipun kitab Zend Avesta telah mengalami perubahan-perubahan oleh tangan manusia, tetapi kitab itu masih dianggap suci oleh ribuan pengikutnya dan suatu negeri yang kuat menjadi pengikutnya dan pendukungnya. Adapun di India maka kitab Weda dipandang suci beribu-ribu tahun lamanya. Disitu juga Gita dari Shri Krisna dan ajaran Budha. Aga Kong Hu Tju menguasai negeri Tiongkok, tetapi pengaruh Budha makin hari makin meluas di negeri itu.
Dengan adanya kitab yang dipandang suci oleh pengikut-pengikutnya dan ajaran-ajaran itu, apakah di dunia ini memerlukan kitab suci yang lain lagi ? Inilah sebenarnya satu pertanyaan yang ada pada setiap orang yang mempelajari Al-Qur'an. Jawabannya bisa diberikan dalam beberapa bentuk.
Pertama, apalah adanya agama itu, tidak menjadi alasan yang cukup untk datangnya agama baru lagi menyatukan agama-agama itu semua?
Kedua, apakah....